Senin, 07 November 2011

DISMENORE

            Pernah merasakan nyeri perut ketika haid? Atau perasaan pusing serta mual menjelang datang bulan? Dalam bahasa medis hal ini biasa disebut dengan dismenore.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. Disebut dismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya dan dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.
          Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: endometriosis, fibroid, adenomiosis, peradangan tuba fallopi, perlengketan abnormal antara organ di dalam perut, dan pemakaian IUD.
          Biasanya dismenore primer timbul pada saat remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder sering mulai timbul pada usia 20 tahun. Factor lainnya yang bias memperburuk dismenore adalah:
             1. Rahim yang menghadap ke belakang (retroversi)
         2. Kurang olah raga 
       3. Stress psikis atau stress social
Gejala dan tanda dismenore ini adalah nyeri pada perut bagian bawah yang bias menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus-menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi serta mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, muntah, sembelit, diare, dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.
Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran syaraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian syaraf pada akhir kehamilan.
Untuk mengurangi rasa nyeri, bias diberikan obat-obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen, dan asam mefenamat). Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.
Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bias dikurangi dengan:
1.       Istirahat yang cukup
2.       Olahraga teratur (terutama berjalan)
3.       Pemijatan
4.       Orgasme pada aktivitas seksual
5.       Kompres hangat di daerah perut
Untuk mengatasi mual dan muntah bias diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi.
Gejala juga bias dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olahraga teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesterone atau diberikan medroksiprogesteron.
Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukkan prostaglandin yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi).
Jika dismenore sangat berat, bias dilakukan ablasio endometrium yaitu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar